Thursday, April 11, 2013

MENDEKATI UJIAN NASIONAL(UN), MAKAM LOANG BALOQ MENJADI RAMAI


Banyak jalan menuju surga, kata sakti itu menjadikan sebagian masyarakat termotivasi untuk mencari  cara agar bisa di mudahkan dan dilancarkan segala keinginan dan cita-citanya. Hal ini juga berlaku pada saat-saat mendekati Ujian Nasional baik pada tingkat SMP/MTs/SMA/MA/SMK, sebagian masyarakat masih ada yang berkunjung kemakam keramat memintah barokah agar anak kandungnya bisa dengan mudah menyelesaikan Ujina Nasional dan bisa lulus.


Salah satu makam keramat yang ada di Kota Mataram yang ramai di kunjungi adalah makam Loang Baloq. Makam ini terletak di jalan Lingkar Selatan atau tepatnya di dekat pantai Tanjung Karang Ampenan.

Adapun sejarah dari makam Loang Baloq ini sesuai dari papan informasi yang terpasang oleh Dinas Kebudayan Pariwisata Kota Mataram adalah “bermula pada tahun 1866, seorang ulama besar bernama Maulana Syech Gauz Abdururazak atau yang lebih di kenal dengan nama Sayyid Tohri yang berasal dari jazirah Arab, telah datang ke Palembang  kemudian melanjutkan perjalanan dan mendarat di pesisir pantai Ampenan Kota Mataram. Disini beliau menyampaikan petuah-petuah dari ajaran kebenaran Islam sehingga ajaran tersebut sangat dipercaya oleh masyarakat Lombok. Selain makam Sayyid Tohri, juga terdapat makam Datuk Laut dan makam Anak Yatim yang sering dikunjungi oleh para peziarah baik dari Pulau Lombok maupun dari luar daerah dengan tujuan untuk mendoakan semoga arwah beliau diterima disisi Alloh SWT. Aamiin.”

Makam yang biasa dikunjungi  dan di pakai untuk berdo’a oleh sebagian masyarakat adalah makam Sayyid Tohri. Makam ini berada dibawah pohon beringin tua yang dihimpit oleh dua buah pohon beringin dan terlihat seperti berada di dalam goa. Namun sekarang oleh pemerintah Kota Mataram, makam tersebut dibuatkan dinding berbentuk bangunan permanen dan lantai makam tersebut sudah di pasangkan keramik yang membuat makam menjadi terlihat bersih. Walaupun sudah dibuatkan dinding namun keberadaan pohon beringin yang menghimpit makam tetap dibiarkan seperti semula. Dan di akar pohon beringin yang  bergelantungan ini akan di temukan berbagai macam warna dan bentuk ikatan yang sengaja di ikat oleh para penziarah yang menambah kesan kotor pada makam loang baloq.

Di sebelah barat pohon beringin tua tersebut juga terdapat makam Anak Yatim dan makam Datuk Laut. Makam yang dua ini jarang di kunjungi oleh para penziarah, Tidak tahu apa sebabnya sehingga jarang terlihat orang berdo’a di kedua makam ini.

Di samping berziarah dan berdo’a agar segala keinginan bisa terwujud, sebagian masyarakat juga ada yang menyembelih hewan di sekitar makam kemudian memasaknya dan memakannya secara berjamaah di berugaq  yang telah di sediakan di area makam Loang Baloq. Kejadian seperti ini bisa di temukan kalau pas hari libur. (Alfuad Gapuki)

foto Makam Loang Baloq KLIK DISINI

No comments:

Post a Comment